Thursday, 26 November 2015

Sun Microsystem

Sun Microsystems, Inc. adalah sebuah produsen semikonduktor dan perangkat lunak yang bermarkas di Santa Clara, California, di Lembah Silikon. Sun didirikan pada bulan Februari 1982 dengan hanya empat karyawan. Selama sepuluh tahun berikutnya, perusahaan ini terutama vendor perangkat keras menjual workstation, tetapi mereka melakukan itu tugas tunggal cukup baik. Mereka menjual workstation berbasis prosesor 68000 menjalankan sistem operasi Unix, dan menggunakan protokol TCP / IP (sekarang dikenal sebagai Internet Protocol) dengan biaya yang relatif rendah. Lima tahun kemudian, mereka memenangkan Perang Workstation dari tahun 1980 dan memimpin di pasar. Mereka tetap memimpin ke awal 1990-an, ketika mereka diperluas ke server.

Di Indonesia, Sun Microsystems yang berdiri sejak tahun 2001 dan sudah memiliki pengalaman luas dalam memajukan teknologi informasi (TI). Perusahaan asal Amerika ini aktif mendukung program-program pemerintah dalam kaitannya dengan pemberdayaan TI seperti open source software, pendidikan Java dan sebagainya.

Sun mengembangkan sistem 64-bit yang ampuh tetapi rendah-biaya untuk bersaing di pasar server low-end. Mereka mulai bersaing dalam dunia open source dengan menyumbang 1.600 paten kepada komunitas sumber global yang terbuka pada tahun 2005. Saat ini, Sun menawarkan suite open-source kantor (StarOffice dan OpenOffice), versi open source dari Solaris (OpenSolaris), dan mengubah platform yang kuat mereka sistem Java ke sebuah proyek open source. Akhirnya, mereka mulai diversifikasi usaha mereka dari hardware dan terutama bersaing dalam “Software sebagai Service” Pasar. Pada tahun 2005, mereka memperluas 3000-CPU server mereka pertanian digunakan untuk penelitian dan pengembangan, dan membuatnya tersedia untuk penggunaan komersial, menjual jam pengolahan dan penyimpanan dengan harga terjangkau.

Sebagai vendor TI terkemuka, apa saja range produk yang ditawarkan Sun Microsystems kepada konsumen?
Produk Sun itu banyak, secara umum terbagi dalam empat core yaitu Server, Storage, Services dan Software. Kebanyakan produk Sun didevelope di Amerika Serikat dan sampai saat ini sudah memiliki market lebih dari 50 persen. Di Indonesia, Sun memiliki local people yang mengerti bagaimana memasarkan produk-produk Sun dengan baik. Sun memiliki Java programming, dimana banyak juga orang-orang kami yang mendevelope Java dan membuat beberapa program.

Mengenai Java, sekarang ini program tersebut banyak dipakai programmer di Indonesia. Bagaimana dukungan Sun untuk mengembangkan komunitas Java?
Sun memang berharap akan banyak orang lokal yang menjadi developer dan bisa mengembangkan aplikasi berbasis Java. Untuk itu, salah satu yang dilakukan adalah Sun bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional untuk mengajarkan pendidikan teknologi informasi dan program Java kepada guru-guru sekolah. Lewat Jaringan Pendidikan Nasional atau Jardiknas, kami bekerjasama membuat materi atau modul-modul pembelajaran, mengajak membuat training di universitas atau institusi-institusi pendidikan, sehingga bisa dihasilkan orang-orang yang certified Java berstandard internasional. Program nasional ini dikenal dengan sebutan JENI (Java Education Network Indonesia), sebuah program yang dimotori oleh departemen pendidikan nasional Indonesia yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kompetensi di sektor teknologi informasi terutama teknologi Java. Sun juga membangun Java Education Centers (JEC) di Bandung dan Campus Ambassador.



Sumber :

No comments:

Post a Comment