Sun Microsystems, Inc. adalah
sebuah produsen semikonduktor dan perangkat lunak yang bermarkas di Santa
Clara, California, di Lembah Silikon. Sun
didirikan pada bulan Februari 1982 dengan hanya empat karyawan. Selama sepuluh
tahun berikutnya, perusahaan ini terutama vendor perangkat keras menjual
workstation, tetapi mereka melakukan itu tugas tunggal cukup baik. Mereka
menjual workstation berbasis prosesor 68000 menjalankan sistem operasi Unix,
dan menggunakan protokol TCP / IP (sekarang dikenal sebagai Internet Protocol)
dengan biaya yang relatif rendah. Lima tahun kemudian, mereka memenangkan
Perang Workstation dari tahun 1980 dan memimpin di pasar. Mereka tetap memimpin
ke awal 1990-an, ketika mereka diperluas ke server.
Di
Indonesia, Sun Microsystems yang berdiri sejak tahun 2001 dan sudah memiliki
pengalaman luas dalam memajukan teknologi informasi (TI). Perusahaan asal
Amerika ini aktif mendukung program-program pemerintah dalam kaitannya dengan
pemberdayaan TI seperti open source software, pendidikan Java dan sebagainya.
Sun
mengembangkan sistem 64-bit yang ampuh tetapi rendah-biaya untuk bersaing di
pasar server low-end. Mereka mulai bersaing dalam dunia open source dengan
menyumbang 1.600 paten kepada komunitas sumber global yang terbuka pada tahun
2005. Saat ini, Sun menawarkan suite open-source kantor (StarOffice dan
OpenOffice), versi open source dari Solaris (OpenSolaris), dan mengubah
platform yang kuat mereka sistem Java ke sebuah proyek open source. Akhirnya,
mereka mulai diversifikasi usaha mereka dari hardware dan terutama bersaing
dalam “Software sebagai Service” Pasar. Pada tahun 2005, mereka memperluas
3000-CPU server mereka pertanian digunakan untuk penelitian dan pengembangan,
dan membuatnya tersedia untuk penggunaan komersial, menjual jam pengolahan dan
penyimpanan dengan harga terjangkau.
Sebagai vendor TI terkemuka, apa saja
range produk yang ditawarkan Sun Microsystems kepada konsumen?
Produk
Sun itu banyak, secara umum terbagi dalam empat core yaitu Server, Storage,
Services dan Software. Kebanyakan produk Sun didevelope di Amerika Serikat dan
sampai saat ini sudah memiliki market lebih dari 50 persen. Di Indonesia, Sun
memiliki local people yang mengerti bagaimana memasarkan produk-produk Sun
dengan baik. Sun memiliki Java programming, dimana banyak juga orang-orang kami
yang mendevelope Java dan membuat beberapa program.
Mengenai Java, sekarang ini program
tersebut banyak dipakai programmer di Indonesia. Bagaimana dukungan Sun untuk
mengembangkan komunitas Java?
Sun
memang berharap akan banyak orang lokal yang menjadi developer dan bisa
mengembangkan aplikasi berbasis Java. Untuk itu, salah satu yang dilakukan
adalah Sun bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional untuk mengajarkan
pendidikan teknologi informasi dan program Java kepada guru-guru sekolah. Lewat
Jaringan Pendidikan Nasional atau Jardiknas, kami bekerjasama membuat materi
atau modul-modul pembelajaran, mengajak membuat training di universitas atau
institusi-institusi pendidikan, sehingga bisa dihasilkan orang-orang yang
certified Java berstandard internasional. Program nasional ini dikenal dengan
sebutan JENI (Java Education Network Indonesia), sebuah program yang dimotori
oleh departemen pendidikan nasional Indonesia yang mempunyai tujuan untuk
meningkatkan kompetensi di sektor teknologi informasi terutama teknologi Java.
Sun juga membangun Java Education Centers (JEC) di Bandung dan Campus
Ambassador.
Sumber :
No comments:
Post a Comment